Cara Membuat Blog Gratis di WordPress (WP)

Cara Membuat Blog Gratis di WordPress (WP)

Script WordPress bisa digunakan untuk domain dengann hosting sendiri ataupun digunakan secara gratisan. Namun, artikel ini akan membahas cara membuat blog gratis di WordPress.com, dimana kita bisa menikmati semua layanan dengan gratis, baik itu subdomain dan juga hosting-nya. Berikut ini langkah-langkahnya:

1. Langkah pertama adalah membuka situs WordPress, klik atau buka URL ini di browser Anda www.wordpress.com

2. Setelah halaman WordPress terbuka, silahkan klik tombol “Memulai” atau “Get Strated”

3. Akan muncul halaman baru. Pada halaman ini, Anda akan diminta mengisi kolom-kolom, seperti alamat email Anda, nama pengguna (untuk login), password, dan alamat blog.

  • Alamat email: isi dengan alamat email Anda
  • Nama pengguna: Gunakan nama Anda atau variasi nama Anda, ini untuk user name ketika login ke dashboar WP
  • Password: isi dengan password yang kuat dan mudah diingat
  • Alamat blog: Pilih alamat untuk blog Anda, misalnya “desirhakim.wordpress.com”
  • Setelah semua kolom telah diisi, klik tombol “Buat Blog” yang ada di bagian bawah.

4. Pihak WordPress akan mengirimkan link untuk verifikasi ke email Anda. Buka email Anda, temukan email dari wordpress.com dan klik link di dalam email tersebut.

5. Setelah melakukan verifikasi dengan cara yang dijelaskan pada langkah 4 di atas (klik link verifikasi), nanti akan terbuka tab baru di browser dan Anda akan melihat halaman dashboard WordPress milik Anda

Fakultas Pertanian Dukung Produktivitas Petani

Fakultas Pertanian Dukung Produktivitas Petani

 

Dalam meningkatkan pertanian daerah khususnya Banyumas, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian menyelenggarakan diskusi publik yang bertajuk “Berdayakan Petani, Maka Tidak Ada Lagi Kelaparan Dan Kemiskinan” dimana diskusi ini diharapkan mampu menjadi salah satu langkah untuk peningkatan produktivitas petani. Diskusi yang bertempat di Ruang Sidang Lama Universitas Muhammadiyah Purwokerto tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian mahasiswa Fakultas Pertanian kepada para petani dalam penerapan tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian terhadap masyarakat. Dalam acara yang dimulai pukul 19.30 WIB (24/9) ini dibahas permasalahan yang dialami petani berikut solusinya. Tak hanya itu, diskusi kali ini juga mengangkat nilai-nilai islam dalam dunia pertanian serta pandangan islam terhadap pertanian sebagai salah satu pilar tak terpisahkan dari kehidupan manusia dalam menekuni bidang pertanian. Pertanian, Islam, dan kebijakan pemerintah menjadi concern dalam acara yang dihelat dalam rangka memperingati hari tani nasional yang jatuh pada acara berlangsung.

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi yang mengusung tema “Islam dan Pertanian : Tanggung Jawab Negara dalam Melawan Kelaparan danKemiskinan” ini adalah Ust. Muhammad Muammar, Lc dari Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam, Sutriyono selaku Ketua Forum Petani Pemerhati Pertanian Ramah Lingkungan Kabupaten Banyumas serta Srigito Wijaya, S.P. dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas. Dalam paparannya, Sutriyono mengharapkan pemerintah dan mahasiswa khususnya fakultas pertanian dapat memperjuangkan kesejahteraan petani. Minimnya kesejahteraan petani membuat pekerjaan ini tak banyak digeluti sehingga menyebabkan kurangnya produksi pangan dalam negeri, tambahnya. “Mahasiswa pertanian harus bisa memberdayakan petani, supaya petaninya produktif. Kalo petani produktif maka tidak akan kita dengar lagi suara tangis anak bangsa yang kelaparan”, ujar petani yang sudah mengantongi banyak penghargaan ini. Dalam acara tersebut hadir Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Bambang Nugroho, M.P. yang menyambut baik acara ini, dan ia juga menambahkan sekiranya diskusi – diskusi seperti ini dapat membuka pandangan mahasiswa dalam pentingnya peran serta mahasiswa bagi masyarakat luas khususnya para petani.

 

 

Tak hanya itu, dalam acara yang berlangsung meriah ini BEM Fakultas Pertanian menandatangani perjanjian kerjasama dengan KopMa “LEBAH”, terkait proyek pengembangan usaha yang seluruh pendapatanya akan didedikasikan untuk kegiatan sosial. Penandatanganan perjanjian tersebut merupakan follow up dari kegiatan bakti social Ospek Organik 2013 yang disponsori oleh KopMa “LEBAH”. 

FP UMP : Es krim ubi Gratis di Hari Pangan Sedunia

FP UMP : Es krim ubi Gratis di Hari Pangan Sedunia

 

Hari pangan sedunia yang jatuh pada Rabu (16/10) diperingati dengan membagikan es krim gratis oleh mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto (FP UMP). Di hari pangan sedunia ini, mahasiswa FP UMP mengorasikan pentingnya makanan pengganti beras. Bertempat di bundaran samping kantor pusat UMP, mahasiswa membagikan es krim yang terbuat dari ubi kepada setiap orang yang lewat.

Koordinator lapangan, Anton Margono mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kemah bakti nasional yang dihadiri oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari Fakultas Pertanian se Indonesia.“Dalam kegiatan itu ada rekomendasi untuk setiap BEM di masing-masing daerah untuk melakukan aksi bagi-bagi berbagai makanan pengganti nasi gratis,” jelas Anton.

Anton menambahkan, ubi merupakan salah satu makanan penghasil karbohidrat yang sama besarnya seperti beras. Eskrim ubi dipilih karena memang itu merupakan salah satu produk yang sedang dikembang FP UMP dalam bidang kewirausahaan, lanjut Anton. “Jadi dalam kegiatan ini kita sebagai mahasiswa ikut berpartisipasi untuk merubah pola pikir masyarakat untuk tidak hanya bergantung pada beras sebagai makanan pokok,” kata Anton. Masih ada banyak bahan makanan yang dapat mengasilkan karbohidrat sesuai kebutuhan tubuh selain beras, lanjutnya.

FP UMP, Tuan Rumah Muswil III ISMPI

FP UMP, Tuan Rumah Muswil III ISMPI

Musyawarah Wilayah III ke IX (Muswil III ke IX) Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian (ISMPI) tahun ini bertempat di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto (FP UMP). Sebagai tuan rumah, FP UMP patut berbangga karena telah di percaya ISMPI wilayah III Jawa Tengah (Jateng) dan DIY untuk menyelenggarakan event tahunan ini. Musyawarah dibuka pada Jumat (6/12) dan berakhir Minggu (8/12).

ISMPI merupakan wadah kordinasi bagi senat serta badan eksekutif mahasiswa (BEM) se Insonesia. Pada musyawarah ISMPI wilayah III tahun ini diikuti Senat serta BEM dari 7 universitas se Jateng-DIY. Ketujuh universitas itu terdiri dari UMP sekaligus tuan rumah, Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta, Politeknik Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta, Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa (UST), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas PGRI Yogyakarta, dan Universitas Jendral Soedirman (Unsoed).

Sari Mulyaningsih, anggota BEM Fakultas Pertanian UMP mengatakan, muswil kali ini mengagendakan demisioner kordinator wilayah (korwil), pemilihan korwil yang baru serta sidang pleno untuk menentukan program kerja kedepan. “Di Akhir kegiatan, semua peserta muswil III ke IX ISMPI akan melakukan aksi penanaman 300 pohon,” kata Sari. Penanaman pohon dilakukan di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, lanjutnya.

Sastra Inggris UMP, Adakan Kuliah Tamu

Sastra Inggris UMP, Adakan Kuliah Tamu

Jum’at adalah hari pendek, namun ini tidak menghalangi sivitas akdemika dan mahasiswa fakultas Sastra Inggris untuk sharing bareng dalam acara Kuliah Tamu pada Jum’at (20/6). Bertempat di gedung H Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), bersama Dra. Sri Kusumo Hapsari, Ph.D, dosen UNS (Universitas Sebelas Maret) mengambil tema “updating english language through popular literature”.

Acara ini diadakan guna mengembangkan ilmu bahasa dan sebagai agenda rutin setiap satu semester  fakultas Sastra Inggris UMP. Widya Nirmalawati S.S., MA selaku prodi Sastra Inggris menjelaskan dalam sambutannya bahwa dengan mendatangkan ahli media dan ilmu budaya, diharapkan agar ilmu yang diserap oleh mahasiswa selalu up to date, sehingga mahasiswa lebih dapat mengembangkan serta menshare ilmu yang didapat. “Diharapkan dengan Ilmu terbaru dapat menginspirasi agar lebih maju dalam perkembangan ilmu bahasa dan sastra,” Widya menambahkan.

Mendatangkan pembicara yang ahli dalam bidang media dan ilmu budaya, Sri tampak akrab menjelaskan isi materi. “Dengan fenomena populer yang muncul seperti k.pop dan lain sebagainya, kita dapat memperoleh bahasa baru. Namun, kita tidak boleh melupakan bahasa kita yakni bahasa Indonesia. Sebab, bahasa berhubungan dengan budaya. Sehingga, selain memperoleh ilmu dari luar tentunya kita harus punya identitas, agar budaya dan bahasa Indonesia tidak luntur oleh adanya fenomena  bahasa baru,” tuturnya.

Psikologi Adakan Workshop Shadow Teacher

Psikologi Adakan Workshop Shadow Teacher

Pekan lalu Fakultas Psikologi mengadakan Workshop dan Pelatihan Terapi Gerak Pada Shadow Teacher Anak Berkesulitan Belajar. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Acara bertempat di Ruang Sidang Lantai dua ini dihadiri oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dan guru sekolah Anak Usia Dini dan Sekolah Dasar.

Ketua tim peneliti Nur’aeni, S.Psi Msi, yang merupakan Dekan Fakultas Psikologi mengatakan, berkaitan dengan workshop yang diselenggarakan, bahwa pengetahuan yang diperoleh sekarang ini dapat dikembangkan ke masyarakat, dengan cara penelitian kecil untuk mendiagnosa suatu masalah di SD Inklusi dimana terdapat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang mengalami kesulitan belajar. Ia menambahkan di Psikologi sendiri sudah memiliki 21 Shadow Teacher yang diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan bagi ABK.

Pemateri dari Dwipayana, Psikolog Dr.Indun Lestari Setyono,MPsi mengungkapkan, kesulitan belajar yang sering terjadi adalah akibat gangguan konsentrasi, yaitu neoropsycologi atau sesuatu yang berpengaruh pada gerak motorik, hal ini dapat dimulai dengan menggunakan proses yang dimulai dari motorik kasar lalu halus. Indun mengatakan sistem gerak tersebut dapat menganggu belajar anak, dalam pemaparannya ia menyebutkan susunan 6 dasar perkembangan keterampilan belajar yaitu keterampilan belajar motorik kasar, sensory Integration, persepse pendengaran dan penglihatan, bahasa, pemahaman konsep dan sosialisasi.

Indun tidak hanya menjelaskan penanganan ABK, tetapi juga mempraktekkan kegiatan yang bisa dilakukan oleh pendamping untuk melatih anak dengan mendemostrasikan beberapa cara yang tepat untuk melatih sistem gerak motorik anak atau disebut Iremidial yaitu pengulangan latihan gerak (kasar).

Pembekalan Untuk FKIP Dan FAI Pra-PPL

Pembekalan Untuk FKIP Dan FAI Pra-PPL

Pembekalan pra Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diberikan kepada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendiikan (FKIP) dan Fakultas Agama Islam (FAI).  Bertempat di Auditorium Ukhuwah Islamiyah, Pembekalan PPL Terpadu Tahun 2014 FKIP dan FAI Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Semester Gasal Tahun Akademik 2014-2015, Rabu (25/6) diberikan guna memberikan pemahaman terhadap praktek lapangan yang akan dijalani oleh mahasiswa. Acara tersebut dihadiri oleh Rektor UMP, jajaran Dekanat dan Kaprodi FKIP-FAI .

Ketua panitia Drs.H.Banani Makmur,Msi mengungkapkan, PPL  Terpadu ini dikuti oleh 864 Mahasiswa yang akan dilaksanakan pada 1 Aguistus- 4 November 2014, dimana prakteknya menggabungkan 2 mata kuliah yang dipadukan yaitu praktek pembelajaran dan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Banani juga menambahkan “Bahwa terkait tugas PPL dan KKN akan dikerjakan bersama dengan hasil diberikan untuk sekolah yang dikordinatori oleh guru dan kepala sekolah setempat,”  tambahnya.

Pembuka Acara Rektor UMP, Dr. H.Syamsuhadi Irsyad, MH dalam sambutanya menuturkan praktek lapangan sebagai tugas mahasiswa diharapkan dapat mengerjakan hal positif dan selalu menjaga diri untuk almamater. Rektor berujar “Setiap langkah yang dilakukan harus mencerminkan hal yang bervariatif namun santun dan menjadi arti penting selaku agen pembangunan bagi daerah,”  ujarnya.

FKIP UMP Siapkan Guru Kreatif

FKIP UMP Siapkan Guru Kreatif

Kurikulum 2013 penting, ada penekanan pendidikan karakter bagi generasi masa depan Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mendukung penerapan kurikulum ini. Salah satunya dengan diselenggarakannya seminar nasional, selasa (24/6) bertajuk “Menjadi Guru Kreatif, Mengembangkan Kemampuan Konseptual dan Keterampilan Pedagogis dalam Pembelajaran” DENGAN MENGHADIRKAN PEMBICARA NASIONAL, Prof. Dr. H. Said Hamid Hassan MA (Ketua Tim pengembangan Kurikulum 2013) dan Drs. Parmin, MPD (Instruktur Nasional Kurikulum 2013). Dalam seminar ini sekaligus juga diadakan pameran alat peraga karya mahasiswa PGSD UMP.

Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP nampak penuh, peserta yang hadir hampir mencapai 300 orang dengan 27 makalah dari berbagai instansi Jawa Tengah. Tidak kalah memukaunya, penampilan seni tari dari mahasiswi PGSD UMP. Ketua Program Studi PGSD UMP, Drs. Sri Harmianto MPd menuturkan, program studi PGSD UMP senantiasa mengadakan seminar kependidikan, tujuannya adalah untuk mengembangkan metode pembelajaran yang dapat menginspirasi peserta didik dan meningkatkan kreatifitas guru.
Senada dengan Sri, Rektor UMP, Dr. H. Syamsuhadi Irsyad MH memastikan, seminar nasional kependidikan yang diadakan UMP seringkali melibatkan rekan-rekan se Jawa Tengah. UMP ingin menunjukkan komitmennya dalam mempersiapkan diri bersama lainnya untuk penerapan kurikulum 2013. “UMP memahami pentingnya kemampuan konseptual dan keterampilan pedagogis dalam mempengaruhi kualitas dan hasil pembelajaran, “ katanya. Masih menurut rektor, kurikulum 2013 ini penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak didik yang tidak hanya didasarkan pada mata pelajaran.
Sementara itu, Dekan FKIP UMP, Drs. Ahmad, MPd memastikan FKIP UMP dapat bekerja sama dengan aturan dan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah. Ahmad meyakinkan bahwa semua program studi di FKIP UMP telah terakreditasi minimal B. Mengenai kurikulum pun UMP telah menerapkan kurikulum 2013. “Bukan hanya itu UMP juga mendukung penuh program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T). Bahkan alumni prodi pendidikan bahasa Inggris kami menjadi yang terbaik di program ini,“ katanya. Ahmad pun berharap UMP mendapatkan ijin Pendidikan Profesi Guru (PPG) SM3T agar bisa membantu pemerintah dalam pemerataan wilayah timur.

Pembekalan Pertolongan Pertama dari HIMAPBIO

Pembekalan Pertolongan Pertama dari HIMAPBIO

Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau korban kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar untuk mencegahan cacat atau mati perlu diberikan, yang tentunya tidak sembarang . Maka dari itu Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMAPBIO) memberikan pembekalan pada mahasiswa Biologi yang akan bertugas PPL, dalam kegiatan Pertolongan Pertama bertemakan “Membangun Calon Pendidik Dimasa Depan Yang memiliki Jiwa Kemanusiaan Melalui Kegiatan Pertolongan Pertama”, Minggu (22/6) bertempat di gedung F.

Menurut ketua panitia Andika Nursetiaji berujar, acara yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Banyumas berlangsung selama tiga hari, tujuannya agar mahasiswa tidak sekedar bertugas menjadi pengajar namun dapat menjadi penolong bagi warga sekolah dengan penanganan yang tepat jika terjadi kecelakaan, ujar Andi.

Kegiatan tersebut berisikan pembekalan berupa teori dan praktek, mereka juga harus mengikuti test tertulis serta praktek, hal itu guna menguji pemahaman mereka. Dalam materi yang disamapaikan oleh PMI cabang Banyumas tujuan pertolongan pertama adalah menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat, dan memberikan rasa nyaman dan menunjang upaya penyembuhan. Dimana terdapat juga dasar hukum yaitu Pasal 531 KUHP (Pelanggaran tentang orang yang perlu ditolong) dan pasal 322 KUHP (Penyelenggara medis harus menjaga kerahasiaan penderita yang ditolong). (Ut)

Pertanian Taiwan

Taiwan

 http://1.bp.blogspot.com/_IzGDYJE7jOs/TDUUgIxVfVI/AAAAAAAAEQ8/vckco62QVBc/s1600/ShekMemorial.jpg
http://90ahmadjanuaris.files.wordpress.com/2012/06/pertanian-2_595_446_100.jpg  https://i0.wp.com/eng.coa.gov.tw/coa_official/htmlarea_graph/web_articles/coa/12519/1.jpg 
Hasil ekspor produk pertanian di negara ini adalah USD 11,8 miliar atau 1,5% pendapatan nasionalnya. Seperti juga di negara dengan pertanian lainnya, separuh pengerjaan dilakukan dengan teknologi canggih. Contohnya dalam penanaman padi, mereka menerapkan sistem yang sangat berbeda dengan Indonesia.
Bila di Indonesia bibit padi di semai pada satu hamparan sebelum dipindah pada lahan sawah, di Taiwan bibit padi dimasukan suatu wadah pot segi empat dengan ketinggian 2 cm, saat tanam menggunakan mesin dengan kecepatan 3 jam/ha. Cara ini dapat menghemat waktu, tenaga, biaya serta menghasilkan pertumbuhan padi lebih baik, karena pada saat tanam tidak perlu mencabut bibit dari persemaiaan yang akan membuat tanaman stress dan memerlukan waktu untuk adaptasi.

 

Mengintip Pertanian Modern Taiwan

 

Hamparan sawah seluas satu hektar, hanya  memerlukan waktu tiga jam dalam menanam padi, jika menggunakan mesin tanam padi seperti yang ada di Taiwan.
Dengan pola tanam tersebut tentu dapat menghemat tenaga kerja, waktu serta yang menggiurkan adalah hasil panen yang memuaskan.Per hektar mampu menghasilkan 12 ton gabah.Sistem pertanian modern di Taiwan, agaknya menjadi daya tarik bagi Kepala KDEI Taipei.Sehingga walau harus menempuh perjalanan sekitar 3 jam antara Taipei Changhua, bapak dua putra ini tetap semangat mengikuti arahan dari konsultan teknik Chang Kuo-An saat mengunjungi para petani Taiwan beberapa waktu lalu.Dalam paparannya Mr. Chang menjelaskan, jika pertanian di Taiwan sistem menanam padi sangat jauh dengan sistem yang ada di Indonesia.Jika petani Indonesia dari bibit di semai dihamparan persemaian. Setelah persemaian tumbuh dengan memakan waktu kira-kira 15 hari barulah bibit padi di cabut(di daut) dari persemaian. Setelah itu padi baru di tanam diatas lahan. Dalam satu hektar cara penanaman ini memerlukan waktu seminggu dan membutuhkan tenaga kerja sekitar empat atau lima orang.Menurut  Mr. Chang, jika sistem tanam seperti petani di Indonesia yang di jelaskan diatas, tentu ada beberapa kekurangannya. Diantaranya, bibit padi yang telah tumbuh di media semai, lantas di cabut lagi lalu di tanam di lahan sawah, tentu akan kurang bagus hasilnya. Karena padi yang di cabut akan stress dan untuk pulih memerlukan waktu seminggu. Induknya sudah tumbuh, anakannya baru tumbuh seminggu lagi. Selanjutnya bibit yang di cabut akar-akarnya akan tertinggal di lahan persemaian kira-kira bisa 40 persennya. Jadi ada 40 persen bibit yang hilang.Hal ini tentu akan mempengaruhi hasil produksi.
Namun jika menggunakan sistem ala pertanian Taiwan, bibit padi di semai di sebuah wadah pot persegi empat dengan ketinggian 2 cm. Media tanam menggunakan campuran tanah humus, batu bata merah yang telah di haluskan dan sekam. Gunakanya untuk menghemat tanah dan memberi pori-pori pernafasan bibit. Selanjutnya campuran padi dan pupuk di semaikan diatas media tanam.Hanya memerlukan waktu sembilan hari bibit-bibit padi sudah bisa di tanam di atas lahan sawah.Cara tanam dengan menggunakan mesin tanam ini hanya memerlukan waktu tiga jam per hektar. Menggunakan mesin tanam ini, selain lebih efisien waktu dan tenaga juga membuat tanaman rapi, karena secara otomatis mesin telah memisah-misah bibit dengan jumlah yang sama dan dalam garis yang sama pula.Dengan menggunakan system ini, akan memperpendek proses olah, tanam dan petik. Mulai dari persemaian hingga panen petani akan merasakan jika dengan system ini akan lebih menguntungkan.Keunggulan teknologi pertanian  Taiwan ini, karena proses pertanian di dukung dengan mesin yang seluruh prosesnya tidak banyak menyerap tenaga manusia. Seperti yang terlihat di lokasi, jika terdapat dua ruang yang terdapat mesin pompainer. Satu ruang khusus untuk mencampur tanah gabah dan pupuk, serta satu ruang lagi sebagai tempat pencetakan bibit.MenuruT Mr. Chan jika mesin pompainer berfungsi untuk menjaga mutu  bibit yang di tanam.Sementara mesin-mesin ini mampu menghasilkan produksi bibit sekitar 3000 dapot per jam.Suhartono dalam kunjungannya juga sempat menjalankan mesin tanam padi.Menurutnya mesinnya mudah dijalankan, dan jika petani Indonesia menggunakan mesin ini, diharapkan Indonesia bakal menjadi negara surplus akan pangan. Mengingat lahan di Indonesia masih cukup luas sementara tak di manfaatkan dengan baik.” Jika saja Indonesia mengadopsi sistem pertanian seperti ini, mungkin cerita soal import beras tak ada ceritanya lagi.
Terutama bagi petani, yang bakal merasakan manfaatnya karena panen bisa tiga kali dalam setahun karena pendeknya waktu.Selain itu tenaga kerja muda, yang mungkin malu bekerja di sawah dan memilih ke luar negeri juga akan berkurang. Karena dengan menggunakan system pertanian modern hasil yang di dapatkan akan memuaskan.maka kenapa mesti keluar negeri?’ ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Chang Kuo-An, jika sudah saat Indonesia menggunakan tehnologi modern dalam pertaniannya, karena jika tidak bakal ketinggalan dengan petani-petani dari negara lain. Yang karena ketertinggalan tersebut akhirnya sangat tak masuk akal, jika negara agraris sampai mengimport beras untuk memenuhi kebutuhan pangan warganya.